Panduan Instalasi dan Konfigurasi MariaDB Database Server pada Debian 10
Pendahuluan
Panduan Instalasi dan Konfigurasi MariaDB Database Server pada Debian 10 adalah salah satu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang paling populer dan merupakan fork dari MySQL. Diciptakan oleh pengembang asli MySQL setelah Oracle mengakuisisi MySQL, MariaDB dirancang untuk tetap menjadi perangkat lunak bebas di bawah lisensi GPL. Dengan kompatibilitas hampir penuh dengan MySQL, MariaDB menjadi pilihan utama untuk banyak aplikasi yang sebelumnya menggunakan MySQL.
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu MariaDB, bagaimana cara kerjanya, dan bagaimana cara menginstal dan mengkonfigurasinya di Debian 10.
Apa Itu MariaDB?
Panduan Instalasi dan Konfigurasi MariaDB Database Server pada Debian 10. MariaDB adalah sistem manajemen basis data yang menggunakan SQL (Structured Query Language) untuk mengakses data yang tersimpan dalam tabel-tabel di database. MariaDB digunakan secara luas di berbagai aplikasi, mulai dari aplikasi web hingga aplikasi enterprise. Karena kemampuannya yang andal, performa yang baik, serta keamanan yang terjamin, MariaDB menjadi pilihan yang solid untuk pengelolaan data dalam skala kecil hingga besar.
Instalasi MariaDB di Debian 10
Berikut adalah langkah-langkah untuk menginstal MariaDB di Debian 10:
1. Update Sistem
Langkah pertama adalah memperbarui daftar paket pada sistem Debian Anda. Ini untuk memastikan bahwa semua perangkat lunak yang ada di sistem diperbarui ke versi terbaru.
sudo apt update
sudo apt upgrade -y
2. Instalasi MariaDB
Debian 10 memiliki MariaDB dalam repositori resminya, jadi Anda bisa menginstalnya langsung dengan menggunakan perintah apt
.
apt install mariadb-server
3. Memulai Layanan MariaDB
Setelah instalasi selesai, layanan MariaDB akan dimulai secara otomatis. Namun, Anda dapat memastikan bahwa layanan MariaDB berjalan dengan perintah berikut:
systemctl status mariadb
Mengamankan instalasi MariaDB
mysql_secure_installation
Konfigurasi MariaDB di Debian 10
Setelah instalasi dasar selesai, Anda mungkin ingin melakukan beberapa konfigurasi untuk menyesuaikan MariaDB dengan kebutuhan Anda.
1. Mengubah Bind Address untuk Akses Jarak Jauh
Secara default, MariaDB hanya menerima koneksi dari localhost (127.0.0.1). Jika Anda ingin mengizinkan akses dari jarak jauh, Anda perlu mengubah pengaturan bind-address
.
- Edit file konfigurasi MariaDB:
nano /etc/mysql/mariadb.conf.d/50-server.cnf
- Cari baris berikut:
bind-address = 127.0.0.1
- Ubah 127.0.0.1 menjadi 0.0.0.0 untuk mengizinkan semua IP:
bind-address = 0.0.0.0
- Simpan dan tutup file konfigurasi. Restart layanan MariaDB untuk menerapkan perubahan:
systemctl restart mariadb
2. Menambahkan Pengguna Baru dengan Hak Akses Jarak Jauh
Jika Anda perlu membuat pengguna yang bisa mengakses database dari jarak jauh:
- Masuk ke MariaDB:
mysql -u root -p
- Tambahkan pengguna baru dan akses jarak jauh:
CREATE USER 'nama_pengguna'@'%' IDENTIFIED BY 'kata_sandi';
GRANT ALL PRIVILEGES ON *.* TO 'nama_pengguna'@'%' IDENTIFIED BY 'kata_sandi' WITH GRANT OPTION;
FLUSH PRIVILEGES;
3. Menambahkan Pengguna Baru dengan Hak Akses Jarak Jauh
mysqladmin
adalah alat baris perintah yang bisa digunakan untuk mengelola MariaDB. Beberapa perintah umum termasuk:
- Melihat status dan dan Restart MariaDB:
mysqladmin -u root -p status
Restart MariaDB:
- Melihat status dan dan Restart MariaDB:
mysqladmin -u root -p version
Penutup:
Dengan mengikuti Panduan Instalasi dan Konfigurasi MariaDB Database Server pada Debian 10, Anda telah berhasil melakukan managemen database menggunakan aplikasi MariaDB pada Debian 10. Panduan Instalasi dan Konfigurasi MariaDB salah satu aplikasi dabate yang populer saat ini. Semoga panduan ini bermanfaat untuk Anda!
Baca juga artikel tentang: Panduan Manajemen Database Server Berbasis CLI